KADAR KARBOHIDRAT

LAPORAN LENGKAP

NAMA                         : Nursyamsuduha
KELAS/ KLP             : 3c/ c.2.3
NIS                              : 1 1 4722
JUDUL PENETAPAN  : Penetapan Kadar Karbohidrat
TANGGAL MULAI      : 28 September 2013
TANGGAL SELESAI   : 28 September 2013
DASAR PRINSIP          : Prinsip kerja kedua cara ini adalah hidrolisis pasti oleh asam menjadi
                                         gula pereduksi. Pada penetapan cara Luff, dipakai pereduksi garam Cu
                                         kompleks, dimana glukosa yang bersifat pereduksi akan mereduksi
                                         Cu2+ menjadi Cu+ atau CuO direduksi menjadi Cu2O yang berwarna
                                         merah bata. Kemudian kelebihan CuO ditetapkan dengam cara iodometri.
                                         Dengan menetapkan blanko, maka volume (ml) tio yang dibutuhkan
                                         untuk menitar kelebihan Cu2+ dapat diketahui.Selisih volume tio                                           blanko-sample setara dengam jumlah mg glukosa yang terdapat dalam
                                         sampel.
TUJUAN PENETAPAN: Untuk mengetahui kadar karbohidrat suatu sampel.
Reaksi : (C6H10O5)n + nH2O ® nC6H12O6
              C6H12O6 + 2CuO ® Cu2O + C5H11O5 + COOH
              sisa CuO + 2KI + H2SO4 ® CuI2 + K2SO4 + H2O
              CuI2 « Cu2I2 + I2
              I2 + Na2S2O3 ® 2NaI + Na2S4O6

Landasan teori:

Karbohidrat adalah golongan senyawa-senyawa yang terdiri dari unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O). Senyawa-senyawa ini dapat didefinisikan sebagai senyawa-senyawa polihidroksialdehid atau polihidroksiketon.
< !--[if !supportLineBreakNewLine]-->
< !--[endif]-->
Ditinjau dari segi gizi, karbohidrat merupakan segolongan senyawa-senyawa penting karena merupakan sumber energi yang palin ekonomis da paln tersebar luas. Bahan pangan yang dihasilkan di dunia sebagian terbesar terdiri dari bahan pangan yang kaya akan karbohidrat.
Metode Luff Schoorl adalah berdasarkan proses reduksi dari larutan Luff Schoorl oleh gula-gula pereduksi (semua monosakarida, laktosa dan maltosa). Hidrolisis karbohidrat menjadi monosakarida yang dapat mereduksikan Cu2+ menjadi Cu1+.
Reaksi yang terjadi dalam metode Luff Schoorl :

O O
R –C + 2 Cu2+ + 4 OH- R– C
H H
Gula reduksi Luff Schoorl
Cu2+ + 4 I- CH2I2 I2

I2 + 2 NaS2 2 NaI + Na2S4O2

Sukrosa tidak memiliki sifat-sifat mereduksi, karena itu untuk menentukan kadar sukrosa harus dilakukan inversi terlebih dahulu menjadi glukosa dan fruktosa.
Dalam hal ini kadar sukrosa harus diperhitungkan dengan faktor 0,95 karena pada hidrolisis sukrosa berubah menjadi gula invert.
C12H22O11 + H2O 2C6H12O6
Sukrosa gula reduksi
Karohidrat terdiri dari bermacam-macam dan menurut ukuran molekul dapat dibagi dalam tiga golongan, yaitu:
a. Monosakarida, karbohidrat yang paling sederhana susunan molekulnya dan tidak diuraikan lagi. Golongan ini yaitu glukosa dan fruktosa
b. Disakarida, karbohidrat yang terdiri dari 2 molekul monosakarida. Golongan ini yaitu sukrosa, maltosa dan laktosa
c. Polisakarida, karbohidrat yang terdiri dari banyak molekul monosakarida. Golongan ini yaitu patim glikogen dan selulosa
Pengukuran karbohidrat yang merupakan gula pereduksi dengan metode Luff Schoorl ini didasarkan pada reaksi sebagai berikut :
R-CHO + 2 Cu2+ à R-COOH + Cu2O
2 Cu2+ + 4 I- à Cu2I2 + I2
2 S2O32- +I2 à S4O62- + 2 I-

Monosakarida akan mereduksikan CuO dalam larutan Luff menjadi Cu2O. Kelebihan CuO akan direduksikan dengan KI berlebih, sehingga dilepaskan I2. I2 yang dibebaskan tersebut dititrasi dengan larutan Na2S2O3. Pada dasarnya prinsip metode analisa yang digunakan adalah Iodometri karena kita akan menganalisa I2 yang bebas untuk dijadikan dasar penetapan kadar. Dimana proses iodometri adalah proses titrasi terhadap iodium (I2) bebas dalam larutan. Apabila terdapat zat oksidator kuat (misal H2SO4) dalam larutannya yang bersifat netral atau sedikit asam penambahan ion iodida berlebih akan membuat zat oksidator tersebut tereduksi dan membebaskan I2 yang setara jumlahnya dengan dengan banyaknya oksidator (Winarno 2007). I2 bebas ini selanjutnya akan dititrasi dengan larutan standar Na2S2O3 sehinga I2 akan membentuk kompleks iod-amilum yang tidak larut dalam air. Oleh karena itu, jika dalam suatu titrasi membutuhkan indikator amilum, maka penambahan amilum sebelum titik ekivalen.


Alat : - Erlenmeyer
- Pipet volum 25 ml
-Pendingin tegak
- Hot plate
- Labu ukur 250 ml
- Pipet tetes
- Kertas saring
- Pipet volume 10 ml
- Buret
- Pipet tetes
- Corong
Bahan : - Sampel mi instan
- HCl 3%
- NaOH 3,25%
- Indikator PP
- Aquadest
- Luff
- KI 30%
- H2SO4 25%
- Tio 0,1 N
- Indikator kanji
Cara Kerja :
Ditimbang sampel sebanyak 3,0069 gram ke dalam erlenmeyer
Ditambahkan 25 ml HCl 3 %
Dididihkan selama 1,5 jam dengan pendingin tegak
Dimasukkan ke dalam labu ukur 250 ml
Dinetralkan dengan NaOH 3,25 % (indikator PP)
Dihimpitkan hingga 250 ml
Disaring, lalu diambil filtratnya
Dipipet sebanyak 10 ml (filtrat) ke dalam erlenmeyer asah
Ditambahkan 25 ml Luff dan 15 ml H2O
Dididihkan selama 10 menit dengan pendingin tegak lalu didinginkan
Ditambahkan KI 30% sebanyak 10 ml dan 25 ml H2SO4 25%
Dititrasi dengan tio 0,1 N terstandarisasi dengan indikator kanji
Dibandingkan terhadap blanko
Pengamatan :
Bobot sampel : 3,0119 g = 3011,9 mg
Volume titrasi blanko : 21,90 ml
Volume titrasi sampel : 16,40 ml
N Tio : 0,0966 N

Perhitungan :

I. V. titrasi Na2S2O3 = V. penitar blanko – V. penitar sampel
= 21,90 Ml – 16,40 Ml
= 5,5 mL
II. Konvers mg glokosa/Ml tio 0,1 N
5,5 Ml Na2S2O3 0,0966 N
5,0 Ml + 0,4 Ml
12,2 mg + 0,5 x 2,5
12,2 mg + 1,25 mg = 13, 45 mg
III. Kadar glukosa (kdr karbohidrat) = mg glukosa x fp
<!--[if !vml]-->
<!--[endif]--> X 100 %
mg sampel
= 13,45 mg x 25
<!--[if !vml]--><!--[endif]--> X 100 %
3011,9 mg
= 11,16 %

Kesimpulan :
Dari hasil pengamatan dan perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan Na2S2O3 0,0996 N, dalam sampel terdapat 11,16 % karbohidrat.
 
 
 
MAKASSAR, 26 / 10 / 2013
GURU PEMBIMBING                                                         PRAKTIKAN




( ABDUL MUIZ PATTA )                                          ( NURSYAMSUDUHA  )                                
Write here, about you and your blog.
 
Copyright 2009 Kimia Analisis Terpadu All rights reserved.
Free Blogger Templates by DeluxeTemplates.net
Wordpress Theme by EZwpthemes